Frenkie de Jong menyatakan, Lionel Messi masih menjadi pesepakbola terbaik di dunia dan tergantung pada rekan-rekan satu tim untuk bermain dengan kekuatan sang striker.
Messi, peraih enam Ballon d’Or, belum sepenuhnya beradaptasi dengan sistem 4-2-3-1 pelatih baru Ronald Koeman. Bintang asal Argentina itu gagal mencetak gol di permainan terbuka dalam enam pertandingan pada musim 2020/21. Bahkan, ia hanya menciptakan satu peluang di La Liga sejauh di musim ini.
Ansu Fati justru mengundang perhatian dengan mencetak lima gol dan membuat satu assist di berbagai ajang kompetisi.
Meski begitu, de Jong menyatakan bahwa tergantung pada rekan-rekan setimnya untuk memastikan Messi berada di posisinya yang tepat untuk memberikan magisnya lagi.
“Ketika Anda memiliki Messi di dalam tim Anda, tentu saja Anda memiliki pemain-pemain terbaik di dunia dalam tim Anda,” ujar de Jong, yang berkembang dalam peran lini tengah yang lebih dalam di bawah asuhan Koeman, kepada UEFA.
“Anda mencoba membawanya ke posisi terbaik untuk membuat perbedaan dan saya pikir kami perlu berdaptasi dengannya. Ketika ia menerima bola dalam posisi di mana dia bisa membuat perbedaan, ia akan selalu melakukannya untuk Anda.”
De Jong harus berjuang dalam musim debutnya di Camp Nou, namun ia dipindahkan oleh Koeman ke posisi favoritnya dan berduet bareng Sergio Busquets.
Pemain asal Belanda itu rata-rata melakukan dribel yang lebih sukses pada musim ini (2,45) dibandingkan dengan musim 2019/20 (1,95) dan, meski ia lebih jarang menyentuh bola–turun dari 81,43 per pertandingan menjadi 77,73–dia senang dengan perubahan taktik itu.
“Saya pikir sifat saya sebagai pemain, saya ingin menerima bola di awal pertandingan dan mengatur permainan,” ujar de Jong lagi.
“Saya pikir itu lebih merupakan gaya permainan saya daripada menunggu bola dan menerimanya di depan, dan kurang menyentuh bola.”
“Saya pikir saya lebih nyaman di posisi poros ketimbang lebih ke depan, tapi saya juga bisa bermain lebih ke depan. Tidak terlalu penting bagi saya, tapi jika harus memilih, saya lebih suka bermain sebagai poros ganda daripada, misalnya, sebagai ‘mediapunta’ [false nine].”